Hal ini sebagaimana dibenarkan oleh firman Allah azza wa jalla yang
artinya, Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk
mereka yaitu (bermacam-macam nimat) yang menyedapkan pandangan mata
sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (As Sajdah :
17).
ADVERTISER
Minggu, 22 Mei 2016
keindahan surga
Disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal, ST (Artikel Buletin At Tauhid)
Saudaraku yang semoga dirahmati oleh Allah, sesungguhnya orang yang
tidak mengenal kemuliaan akhirat dan malas beribadah akan menganggap
dunia ini sebagai negeri yang senantiasa ia tempati. Ia selalu merasa
kurang terhadap apa yang dimilikinya, tidak pernah merasa cukup mengejar
dunia sampai segala keinginannya terpenuhi. Padahal, apa yang ia
usahakan, berupa harta, anak, dan lain-lain, semua itu tidak akan pernah
menimbulkan kepuasan pada dirinya, bahkan mampu membawa kesengsaraan
baginya. Seharusnya dia menyadari bahwa sebentar lagi kematian akan
menghampirinya. Adapun orang yang mendapat taufik, dia menyadari bahwa
dunia dan segala keindahannya itu hanyalah tipuan belaka, sehingga dia
tidak terperdaya bahkan sebaliknya akan bergegas menuju ampunan Allah
serta surga yang seluas langit dan bumi, yang dipersiapkan bagi orang
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Kenikmatan di Surga
Saudaraku … Bersegeralah menuju ampunan Rabb kalian dan surga yang
seluas langit dan bumi. Di dalamnya terdapat berbagai kenikmatan yang
tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, ataupun
terbetik di hati seorangpun.
Di antara kenikmatan di surga yang Allah dan Rasul-Nya telah perkenalkan pada kita adalah : 1. Merasakan nikmatnya sungai susu, arak, dan madu,
sebagaimana Allah Taala berfirman yang artinya, (Apakah) perumpamaan
(penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang
di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan
baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya,
sungai-sungai dari khamer (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan
sungai-sungai dari madu yang disaring. (Muhammad : 15). 2. Mendapatkan isteri yang masih belia dan berumur sebaya,
sebagaimana firman Allah yang artinya, ”Sesungguhnya orang-orang yang
bertaqwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan
gadis-gadis remaja yang sebaya. (An Naba : 31-33). 3. Hidup kekal dengan nikmat lahir dan batin,
sebagaimana Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam bersabda yang
artinya, Siapa yang masuk surga selalu merasa nikmat, tidak pernah
susah, pakaiannya tidak pernah cacat, dan kepemudaannya tidak pernah
sirna. (HR. Muslim). 4. Diberi umur muda, sebagaimana
Nabi shollallohu alaihi wa sallam bersabda yang artinya, Ahli surga,
berbadan indah tanpa bulu, matanya indah bercelak, umurnya 30 atau 33
tahun. (Shohihul Jaami). 5. Memandang wajah Allah yang mulia,
sebagaimana diriwayatkan dari Shuhaib, bahwa Nabi shollallohu alaihi wa
sallam bersabda, Jika surga telah dimasuki oleh para penghuninya, ada
yang menyeru : Wahai penduduk surga, sesungguhnya Allah mempunyai suatu
janji untuk kalian yang janji tersebut berada di sisi Allah, di mana Dia
ingin menuaikannya. Mereka berkata : Apakah itu? Bukankah Dia telah
memberatkan timbangan-timbangan kami, memasukkan kami ke surga, dan
menyelamatkan kami dari neraka? Beliau melanjutkan : Maka Allah
menyingkapkan hijabnya (tabirnya), sehingga mereka melihat-Nya (wajah
Allah). Demi Allah, Allah belum pernah memberikan sesuatu pun yang lebih
mereka cintai dan menyejukkan pandangan mereka daripada melihat-Nya.
(HR. Muslim). Masih banyak sekali ayat dan hadits lainnya yang
menerangkan tentang sifat-sifat surga, kenikmatannya, kesenangannya,
kebahagiannya, dan keelokannya. Semoga Allah menjadikan kita sebagai
penghuninya. Jalan Menuju Surga Jika ada yang bertanya
tentang amal dan jalan menuju ke surga, maka jawabannya telah Allah
berikan secara jelas dalam wahyu yang diturunkan kepada Rasul-Nya yang
mulia. Di antaranya sebagaimana yang Allah jelaskan dalam surat Al
Muminuun ayat 1-11. Beberapa sifat-sifat penghuni surga -semoga Allah
menjadikan kita sebagai penghuninya- dari ayat tersebut adalah: Pertama,
beriman kepada Alloh dan perkara-perkara yang wajib diimani dengan
keimanan yang mewajibkan penerimaan, ketundukan, dan kepatuhan. Kedua, khusyu dalam sholatnya yaitu hatinya hadir dan anggota tubuhnya tenang. Ketiga, menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia (yang tidak mempunyai faedah dan kebaikan). Keempat,
menunaikan zakat yaitu bagian harta yang wajib dikeluarkan atau
mensucikan jiwa mereka (karena salah satu makna zakat adalah bersuci)
berupa perkataan dan perbuatan. Kelima, menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri dan budaknya. Keenam,
memelihara amanah yang dipercayakan dan memenuhi janjinya baik kepada
Alloh, kepada sesama mukmin, ataupun kepada makhluk lainnya. Ketujuh,
melaksanakan sholat pada waktunya, sesuai dengan bentuknya yang
sempurna, dengan memenuhi syarat, rukun, dan kewajibannya. Selain ayat
di atas, Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam juga telah menjelaskan
tentang jalan menuju surga yaitu dengan menuntut ilmu syari. Rosululloh
shollallohu alaihi wa sallam bersabda yang artinya, Barangsiapa yang
menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Alloh akan
memudahkannya dalam menempuh jalan ke surga. (HR. Muslim). Ya Allah, mudahkanlah kami untuk melaksanakan amalan-amalan ini dan teguhkanlah kami di atasnya. Dahsyatnya Neraka
Saudaraku … Kebalikan dari berbagai kenikmatan di atas, sebagian
makhluk malah menuju neraka yang teramat panas. Dan Allah subhanahu wa
taala telah memperingatkan kepada kita tentang neraka dalam kitab-Nya
dan melalui lisan Rosul-Nya. Alloh telah menggambarkan kepada kita
tentang berbagai bentuk siksaan yang terdapat di dalamnya dengan
penggambaran yang mampu membuat hati dan jantung ini serasa
terbelah-belah. Maka perhatikanlah baik-baik terhadap apa yang datang
dalam Al Quran dan As Sunnah tentang berbagai bentuk adzab (siksaan) di
dalamnya. Di antara siksaan-siksaan bagi penduduk neraka adalah : 1. Kulit mereka diganti dengan yang baru,
sebagaimana Alloh berfirman yang artinya, Setiap kali kulit mereka
hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka
merasakan adzab. (An Nisa : 56). 2. Bara apinya membakar sampai ke hati,
sebagaimana Alloh berfirman yang artinya, (Yaitu) api (yang disediakan)
Alloh yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. (Al Humazah :
6-7). 3. Mereka diseret ke neraka di atas wajah mereka,
sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya, (Ingatlah) pada hari mereka
diseret ke neraka atas muka mereka. (Al Qomar : 48). 4. Minuman mereka seperti besi yang mendidih,
sebagaimana Alloh berfirman yang artinya, Dan jika mereka meminta
minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang
mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan
tempat istirahat yang paling jelek. (Al Kahfi : 29). 5. Tubuh mereka membesar,
sebagaimana sabda beliau shollallohu alaihi wa sallam yang artinya,
Gigi taring orang kafir besarnya seperti gunung uhud dan tebal kulit
mereka seukuran tiga perjalanan. (Shohihul Jaami) Begitu syadiid (keras)
siksaan ini, lalu siksaan apa yang paling ringan bagi penghuni neraka?
Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
Sesungguhnya penduduk neraka yang paling ringan siksanya ialah orang
yang mengenakan dua sandal dari neraka lalu mendidih otaknya karena
sangat mencekam panas dua sandalnya. (HR. Muslim). Wahai saudaraku … tidakkah kalian takut dengan siksa yang pedih dan dahsyat ini ??! Sebab-Sebab Masuk Neraka
Perlu diketahui bahwa terdapat dua jenis sebab yang menyebabkan
seseorang masuk neraka -semoga Alloh menyelamatkan kita darinya-. Jenis pertama adalah sebab-sebab yang menyebabkan pelakunya tidak lagi beriman, menjadikannya kafir, sekaligus membuatnya kekal di neraka. Di antara sebab-sebab jenis pertama ini adalah : Pertama, melakukan syirik akbar (besar), seperti bernadzar dan menyembelih kepada selain Alloh. Kedua,
kufur kepada Alloh, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rosul-Nya, hari
akhir, serta qodho dan qodhar dengan cara mendustakan, menentang,
ataupun meragukannya. Ketiga, mengingkari kewajiban salah satu rukun Islam yang lima. Keempat, mengolok-olok dan mencaci Alloh, agama-Nya, atau Rosul-Nya. Kelima,
berhukum dengan selain hukum Alloh dengan keyakinan hukum tersebut
lebih benar dan lebih bermanfaat, atau setara dengan hukum Alloh, atau
meyakini bolehnya hal tersebut. Keenam, kemunafikan yaitu menyembunyikan kekafiran dalam hatinya, akan tetapi dia menampakkan diri seolah-olah seorang muslim. Jenis kedua adalah
sebab yang menyebabkan pelakunya berhak masuk neraka, namun tidak kekal
di dalamnya. Di antaranya ialah : durhaka pada kedua orang tua,
memutuskan silaturahmi, memakan riba, memakan harta anak yatim, bersaksi
palsu, dan sumpah palsu. Ya Alloh, selamatkanlah kami dari neraka,
lindungilah kami dari negeri yang penuh kehinaan dan kerusakan, dan
tempatkanlah kami di negeri orang yang berbakti dan bertakwa. Yang sangat membutuhkan ampunan dan rahmat Rabbnya Muhammad Abduh Tuasikal, ST
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar